Tim arkeolog dari University of Alabama berhasil menemukan 17 piramid yang selama ini disebut-sebut telah hilang di Mesir. Hebatnya, penemuan ini dilakukan tanpa harus susah payah panas-panasan di gurun pasir.
Ya, penemuan ini dilakukan oleh bantuan teknologi. Tepatnya adalah menggunakan satelit imaging infra merah untuk melacak keberadaan piramid-piramid tersebut.
Sarah Parak, seorang ilmuwan yang turut serta dalam riset ini mengungkapkan bahwa teknologi yang digunakan juga dikombinasikan dengan gambar yang diambil NASA dan satelit komersil yang mengorbit 400 mil di atas Bumi.
Gambar inframerah itu kemudian dibedakan antara bahan yang berbeda di bawah permukaan, yang menunjukkan garis dinding kuno.
"Untuk menggali piramida adalah impian setiap arkeolog," imbuhnya.
Di Tanis, misalnya, Parak menemukan lintasan jalan dan rumah-rumah, yang sama sekali tak terlihat dari atas tanah.
"Ini mengisyaratkan kemungkinan temuan yang akan datang. Saya sangat gembira untuk generasi saya dan generasi yang akan datang. Penemuan ini tak cukup digali untuk 50 generasi," umbarnya.
Parcak bukan arkeolog pertama yang sangat mengandalkan kemajuan teknologi untuk menemukan situs purbakala. Awal tahun ini, seorang profesor asal Australia, David Kennedy, mengklaim telah menemukan hampir dua ribu situs arkeolog di Arab Saudi, hanya dengan menggunakan Google Earth.
You Might Also Like :
0 komentar:
Posting Komentar
setelah di baca jangan lupa tinggalin jejak nya ya sob thank's,, :)